Sabtu, 23 April 2011

PASKAH; 复活节; 復活節; Fùhuó jié

PASKAH; 复活节; 復活節; Fùhuó jié





Paskah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Paskah
Paskah
Dirayakan Mayoritas umat Kristen
Jenis Kristen
Makna Merayakan kebangkitan Yesus (Isa Almasih)
Tanggal tahun 2011 24 April (Barat dan Timur)
Perayaan Kebaktian gereja, perjamuan keluarga, berburu telur Paskah untuk anak-anak dan memberi hadiah untuk orang dewasa (khususnya di AS dan Kanada)
Kegiatan Doa, doa puasa, doa semalam suntuk (khususnya tradisi Timur), kebaktian pagi hari (khususnya tradisi Protestan AS)
Berhubungan dengan Paskah Yahudi, Pra-Paskah:Rabu Abu, Minggu Palma; Pekan Suci: Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci; Kenaikan Tuhan Yesus, Pentakosta, Minggu Trinitas, dan Corpus Christi yang mengikutinya.


Paskah (bahasa Yunani: Πάσχα atau Paskha) adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus.
Paskah juga merujuk pada masa di dalam kalender gereja yang disebut masa Paskah, yaitu masa yang dirayakan dulu selama empat puluh hari sejak Minggu Paskah (puncak dari Pekan Suci) hingga hari Kenaikan Yesus namun sekarang masa tersebut diperpanjang hingga lima puluh hari, yaitu sampai dengan hari Pentakosta (yang artinya "hari kelima puluh" - hari ke-50 setelah Paskah, terjadi peristiwa turunnya Roh Kudus). Minggu pertama di dalam masa Paskah dinamakan Oktaf Paskah oleh Gereja Katolik Roma. Hari Paskah juga mengakhiri perayaan Pra-Paskah yang dimulai sejak empat puluh hari sebelum Kamis Putih, yaitu masa-masa berdoa, penyesalan, dan persiapan berkabung.
Paskah merupakan salah satu hari raya yang berubah-ubah tanggalnya (dalam kekristenan disebut dengan perayaan yang berpindah) karena disesuaikan dengan hari tertentu (dalam hal ini hari Minggu), bukan tanggal tertentu di dalam kalender sipil. Hari raya-hari raya Kristen lainnya tanggalnya disesuaikan dengan hari Paskah tersebut dengan menggunakan sebuah formula kompleks. Paskah biasanya dirayakan antara akhir bulan Maret hingga akhir bulan April (ritus Barat) atau awal bulan April hingga awal bulan Mei (ritus Timur) setiap tahunnya, tergantung kepada siklus bulan. Setelah ratusan tahun gereja-gereja tidak mencapai suatu kesepakatan, saat ini semua gereja telah menerima perhitungan Gereja Aleksandria (sekarang disebut Gereja Koptik) yang menentukan bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah Bulan Purnama Paskah, yaitu bulan purnama pertama yang hari keempat belasnya ("bulan purnama" gerejawi) jatuh pada atau setelah 21 Maret (titik Musim Semi Matahari/vernal equinox gerejawi)
Minggu Paskah bukan perayaan yang sama (namun masih berhubungan) dengan Paskah Yahudi (bahasa Ibrani: פסח atau Pesakh) dalam hal simbolisme dan juga penanggalannya. Bahasa Indonesia tidak memiliki istilah yang berbeda untuk Paskah Pesakh (Yahudi) dan Paskah Paskha (Kristen) sebagaimana beberapa bahasa Eropa yang mempunyai dua istilah yang berbeda, oleh sebab itu kata Paskah dapat memiliki dua arti yang berbeda di dalam bahasa Indonesia.
Banyak elemen budaya, termasuk kelinci Paskah dan telur Paskah, telah menjadi bagian dari perayaan Paskah modern, dan elemen-elemen tersebut biasa dirayakan oleh umat Kristen maupun non-Kristen.


Tanggal Minggu Paskah 1982–2022 Menurut penanggalan Gregorian
Tahun Barat Timur
1982 April 11 April 18
1983 April 3 Mei 8
1984 April 22
1985 April 7 April 14
1986 Maret 30 Mei 4
1987 April 19
1988 April 3 April 10
1989 Maret 26 April 30
1990 April 15
1991 Maret 31 April 7
1992 April 19 April 26
1993 April 11 April 18
1994 April 3 Mei 1
1995 April 16 April 23
1996 April 7 April 14
1997 Maret 30 April 27
1998 April 12 April 19
1999 April 4 April 11
2000 April 23 April 30
2001 April 15
2002 Maret 31 Mei 5
2003 April 20 April 27
2004 April 11
2005 Maret 27 Mei 1
2006 April 16 April 23
2007 April 8
2008 Maret 23 April 27
2009 April 12 April 19
2010 April 4
2011 April 24
2012 April 8 April 15
2013 Maret 31 Mei 5
2014 April 20
2015 April 5 April 12
2016 Maret 27 Mei 1
2017 April 16
2018 April 1 April 8
2019 April 21 April 28
2020 April 12 April 19
2021 April 4 Mei 2
2022 April 17 April 24

http://id.wikipedia.org/wiki/Paskah



Kelinci Paskah; 复活节兔; 復活節兔; Fùhuó jié tù








Telur Paskah; 复活节彩蛋; 復活節彩蛋; Fùhuó jié cǎi dàn






Happy Easter in many languages



Note: Easter is Christian festival and is not universally celebrated.
Key to abbreviations: inf = informal, frm = formal, rsp = response
Language Happy Easter
Afrikaans Geseënde Paasfees
Albanian Gëzuar Pashkët
Arabic (Modern Standard) (fiṣḥ sa'īd) فصح سعيد
Christ has risen (el maseeh qam) المسيح قام
reply - Truly he has risen (haqan qam) حقاً قام
Arabic (Lebanese) El Maseeh Qam (Christ has risen)
Haqan Qam (Truly he has risen - rsp)
Armenian Քրիստոս յառեաւ ի մեռելոց
(Kuhreestos harryav ee merrelotz)
- Christ is risen from the dead
 

Օրհնեալ է յառութիւնն Քրիստոսի
(Ornyal eh harrootyunuhn Kuhreestosee)
- Blessed is the resurrection of Christ (rsp)
 

Շնորհավոր Զատիկ:
(Shnorhavor Zatik:)
- HAPPY EASTER
Aromanian Hristolu s-aflà! (Christ has risen!)
Dealihea cà s-afla! (He has risen indeed! - reply)
Azerbaijani Pasxa bayramınız müqəddəs olsun
Basque Ondo izan Bazko garaian
Bhojpuri शुभ ईस्टर (Śubha īsṭara)
Bikol Maogmang Pagkabuhay na Liwat ni Kristo
Breton Pask Seder
Bulgarian Христос Воскресе (Khristos Voskrese) Christ has risen
Воистина Воскресе (Voistina Voskrese) Truly, he has risen - reply
Честит Великден (Chestit Velikden) Happy Easter

Catalan Bona Pasqua
Chamorro Felis Påsgua
Chinese
(Cantonese)
復活節快樂 (fuhkwuhtjit faailohk)
Chinese
(Mandarin)
復活節快樂 [复活节快乐] (Fùhuó jié kuàilè)
Cornish Pask Lowen
Croatian Sretan Uskrs
Czech Veselé Velikonoce
Danish God påske
Dutch Vrolijk Pasen, Zalige paasdagen, Zalig Pasen
Esperanto Feliĉan Paskon
Estonian Häid lihavõttepühi
Faroese Gleðilig páskir
Fijian Vanuinui vinaka ni Siga ni Mate
Finnish Hyvää Pääsiäistä / Iloista pääsiäistä
French Joyeuses Pâques
Friulian Buine Pasche
Galician Boas Pascuas
Georgian გილოცავთ აღდგომას (gilocavth aghdgomas) - frm
გილოცავ აღდგომას (gilocav aghdgomas) - inf
ქრისტე აღდგა (kʻriste aghdga)
German Frohe Ostern
German (Swiss) Schöni Oschtere
Greek Καλό πάσχα (Kaló pásha) - Happy Easter
Χριστός ανέστη! (Hristós anésti) - Christ has Risen
Αληθώς ανέστη! (Alithós anésti) - Truly he has Risen (reply)
Hawaiian Hau ʻoli Pakoa, E ʻōlelo mālie
Hebrew (chag pascha same'ach) חג פסחא שמח
Hindi शुभ ईस्टर (Śubha īsṭara)
Hungarian Kellemes Húsvéti Ünnepeket
Krisztus feltámadt! (Christ has raisen)
Valóban, feltámadt! (Truly, he has risen - reply)
Áldott Húsvétot kívánok! (I Wish You a Blessed Easter!)
Icelandic Gleðilega páska
Indonesian Selamat Paskah
Irish
(Gaelic)
Cáisc Shona Dhuit/Dhaoibh, Beannachtaí na Cásca
Italian Buona Pasqua
Japanese 復活祭おめでとう (fukkatsusai omedetō)
イースターおめでとう (īsutā omedetō)
Jèrriais Jouaiyeux Pâques
Kannada ಈಸ್ಟರ್ ಹಬ್ಬದ ಶುಭಾಷಯಗಳು (īsṭar habbada shubhaashayagalu)
Korean 행복한 부활절이 되시길 (haengboghan buhwaljeol-i doesigil
Latin Prospera Pascha sit
Latvian Priecīgas Lieldienas
Lithuanian Sveiki sulaukę velykų
Luxembourgish Schéin Ouschteren
Macedonian Среќен Велигден (Sreken Veligden)
Христос воскресе (Hristos voskrese) Christ has risen
Навистина воскресе (Navistina voskrese)
Truly, he has risen - reply
Malayalam ഈസ്ടര് ആശംസകള്‍! (iistar ashamsakal!)
Maltese L-Għid it-tajjeb
Manx Caisht sonney dhyt
Māori Ngā mihi o te Aranga
Marathi शुभ ईस्टर (śubh īsṭar)
Norwegian God påske
Occitan Bonas Pascas
Persian (eide pak mobārak) عيد پاک مبارک
Polish Wesołych Świąt Wielkanocnych! Wesołego Alleluja!
Szczęśliwej Wielkanocy! Wesołych Świąt Wielkiej Nocy
Portuguese Boa Páscoa, Páscoa Feliz, Feliz Páscoa
Punjabi ਈਸਟਰ ਖੁਸ਼ਿਯਾੰਵਾਲਾ ਹੋਵੇ (īsṭar khuśyāṅvālā hove)
Romanian Paşte Fericit
Hristos a inviat! (Christ has risen!)
Adevarat ca a inviat! (Truly, he has risen - rsp)
Russian Христос воскресе (Xristos voskrese) Christ resurrected
воистину воскресе (voistinu voskrese) truly resurrected - rsp
Samoan Manuia le Eseta
Scottish
Gaelic
A' Chàisg sona
Serbian Христос васкрсе (Hristos vaskrse) - Christ resurrected
Ваистину васкрсе (Vaistina vaskrse) - truly resurrected (rsp)
Sicilian Bona Pasqua
Slovak Veselé prežitie Veľkonočných sviatkov
Slovenian Vesele velikonočne praznike
Spanish ¡Felices Pascuas!
Swahili Heri kwa sikukuu ya Pasaka
Swedish Glad Påsk
 
Tagalog Maligayang pasko ng pagkabuhay
Tamil ஈஸ்ட்டர் நல்வாழ்த்துக்கள்
(Easter nal vaazthukkal)
Telugu శుభ ఈస్ఠర్ (shubha eestar)
Tetum Feliz Paskua
Thai สุขสันต์วันอีสเตอร์ (sùk săn wan èet-dtêr)
Tigrinya (rHus bˋal fesika (ygberelka))
Tsotsil Lek me ech'an ti ta k'uxul orae
Turkish Paskalya yortunuz kutlu olsun
(Note: most Turkish people are Muslims and do not celebrate Easter)
Ukrainian Христос Воскрес! (Khrystos Voskres!) Christ is Risen!
Воїстину Воскрес! (Voyistynu Voskres!) Truly He is Risen! - reply
З Великодніми святами (Z Velykodnimy sviatamy)
Urdu (eid mubarak) عید مبارک
Vietnamese Chúc Mừng Phục Sinh
Volapük Lesustanazäli yofik
Welsh Pasg Hapus
Yorùbá Ẹ ku Ayọ Ajinde
Zulu IPhasika elijabulayo / IPhasika elithokozayo

http://www.omniglot.com/language/phrases/easter.htm

An expression used during Easter

































http://en.wiktionary.org/wiki/Happy_Easter



Simbol-simbol Paskah dan Maknanya
oleh: Romo Francis S. Weiser



ANAK DOMBA PASKAH


Di antara simbol-simbol Paskah yang populer, anak domba adalah yang paling penting dalam perayaan agung ini. Anak Domba Paskah, yang melambangkan Kristus, dengan bendera kemenangan, dapat dilihat dalam lukisan-lukisan yang dipasang di rumah-rumah keluarga Eropa. Doa paling kuno untuk pemberkatan anak domba ditemukan dalam buku ritual abad ketujuh biara Benediktin di Bobbio, Italia. Dua ratus tahun kemudian Roma mempergunakannya dan sesudah itu, selama berabad-abad kemudian, menu utama santap malam Paus pada Hari Raya Paskah adalah anak domba panggang. Setelah abad kesepuluh, sebagai ganti anak domba utuh, disajikan potongan-potongan daging yang lebih kecil.  

 

Tradisi kuno anak domba Paskah juga mengilhami umat Kristiani untuk menyajikan daging anak domba sebagai hidangan populer pada masa Paskah. Hingga sekarang, daging anak domba disajikan sebagai menu utama Minggu Paskah di berbagai daerah di Eropa timur. Tetapi, seringkali bentuk-bentuk anak domba kecil terbuat dari mentega, roti atau pun gula-gula menggantikan sajian daging anak domba, dan menjadi hidangan utama jamuan Paskah.     

 

Di abad-abad yang silam, dianggap merupakan suatu tanda keberuntungan jika orang menjumpai anak domba, teristimewa pada masa Paskah. Merupakan takhayul populer bahwa iblis, yang dapat mengambil wujud segala macam binatang, tidak pernah diperkenankan menampakkan diri dalam wujud anak domba karena simbol religiusnya.



TELUR PASKAH


Telur Paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa. Bagi para leluhur kita yang belum mengenal ajaran Kristiani, sungguh merupakan peristiwa yang menakjubkan menyaksikan suatu makhluk hidup yang baru muncul dari suatu obyek yang tampaknya mati. Bagi mereka, telur merupakan simbol musim semi. Di masa silam, di Persia, orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat equinox musim semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.

 

Pada masa Kristen, telur mendapatkan makna religius, yaitu sebagai simbol makam batu darimana Kristus keluar menyongsong hidup baru melalui Kebangkitan-Nya. Selain itu ada alasan yang sangat praktis menjadikan telur sebagai tanda istimewa sukacita Paskah, yaitu karena, dulu, telur merupakan salah satu makanan pantang selama Masa Prapaskah. Kaum beriman sejak awal telah mewarnai telur-telur Paskah dengan warna-warna cerah, meminta berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya kepada teman dan sahabat sebagai hadiah Paskah.

 

Tradisi telur Paskah berkembang di antara bangsa-bangsa Eropa utara dan di Asia segera sesudah mereka masuk Kristen. Tetapi, di antara bangsa-bangsa Eropa selatan, dan dengan demikian juga di Amerika Selatan, tradisi telur Paskah tidak pernah menjadi populer.

 

Ritual Romawi mempunyai tata cara khusus untuk pemberkatan telur-telur Paskah:

 

“Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, untuk menganugerahkan berkat-Mu atas telur-telur ini, menjadikannya makanan yang sehat bagi umat beriman, yang dengan penuh syukur menyantapnya demi menghormati Kebangkitan Tuhan kami Yesus Kristus.”

 

Pada abad pertengahan, menurut tradisi telur-telur dibagikan pada Hari Raya Paskah kepada semua pelayan. Terdapat catatan bahwa Raja Edward I dari Inggris (1307) memerintahkan agar 450 butir telur direbus menjelang Paskah, diberi warna atau dibungkus dengan daun keemasan, yang kemudian akan dibagi-bagikannya kepada seluruh anggota keluarga kerajaan pada Hari Raya Paskah.

 

Telur Paskah biasanya dibagikan kepada anak-anak sebagai hadiah Paskah bersama dengan hadiah-hadiah lain. Kebiasaan ini berakar kuat di Jerman di mana telur-telur disebut “Dingeier” (telur-telur yang “dihutang”). Anak-anak tidak berlambat dalam menuntut apa yang “dihutang” dari mereka, dan dengan demikian berkembanglah berbagai macam pantun di Perancis, Jerman, Austria dan Inggris, di mana anak-anak, bahkan hingga sekarang, menuntut telur-telur Paskah sebagai hadiah mereka. Berikut adalah salah satunya yang berasal dari Austria:

 

Kami menyanyi, kami menyanyi lagu Paskah:
Tuhan membuatmu sehat, kuat dan pintar.
Penyakit dan badai dan segala yang jahat
kiranya jauh dari kerabat, dan ternak dan ladang.
Sekarang, berilah kami telur,
yang hijau, yang biru dan yang merah;
jika tidak, anak-anak ayammu akan mati semuanya.


Di beberapa daerah di Irlandia, anak-anak mengumpulkan telur-telur angsa dan bebek sepanjang Pekan Suci, untuk diberikan sebagai hadiah pada Minggu Paskah. Sebelumnya, pada Minggu Palma, mereka membuat sarang-sarang kecil dari batu, dan sepanjang Pekan Suci mereka mengumpulkan sebanyak mungkin telur, menyimpannya dalam sarang-sarang batu mereka yang tersembunyi. Pada Minggu Paskah, mereka memakan semuanya, membaginya dengan anak-anak lain yang masih terlalu kecil untuk mengumpulkan telur-telur mereka sendiri.

 

Orang-orang dewasa juga memberikan telur-telur sebagai hadiah di Irlandia. Jumlah telur yang akan dihadiahkan ditentukan menurut peribahasa kuno di kalangan rakyat Irlandia: “Satu telur untuk pria sejati; dua telur untuk pria terhormat; tiga telur untuk yang miskin; empat telur untuk yang termiskin [pengemis].”  

 

Di kebanyakan negara, telur-telur diberi warna polos dengan pewarna dari tumbuh-tumbuhan. Di kalangan orang Chaldean, Syria dan Yunani, kaum beriman saling menghadiahkan telur-telur berwarna merah demi menghormati darah Kristus. Di daerah-daerah di Jerman dan Austria, hanya telur-telur berwarna hijau saja yang dipergunakan pada Hari Kamis Putih, tetapi telur-telur yang berwarna-warni dipergunakan selama perayaan Paskah. Orang-orang Slavic membuat pola-pola istimewa dengan emas dan perak. Di Jerman dan di beberapa negara Eropa tengah, telur-telur yang dipergunakan untuk memasak hidangan Paskah tidak dipecahkan, melainkan ditusuk dengan jarum di kedua ujungnya, lalu isinya dikeluarkan dengan meniupnya ke dalam mangkok. Kulit-kulit telur kosong diberikan kepada anak-anak untuk dipergunakan dalam berbagai macam permainan Paskah. Di beberapa daerah di Jerman, kulit-kulit telur kosong tersebut digantungkan pada semak-semak dan pohon sepanjang Pekan Paskah, mirip pohon Natal. Orang-orang Armenia menghiasi kulit telur kosong mereka dengan gambar-gambar Kristus yang Bangkit, Bunda Maria, dan gambar-gambar religius lainnya, untuk diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah Paskah.   


Berbagai Permainan Menggunakan Telur


Masa Paskah merupakan masa bermain-main dengan telur di seluruh daratan Eropa. Lomba telur tumbuk dengan berbagai macam variasinya banyak dilakukan di Syria, Iraq, dan juga Iran. Di Norwegia, permainan itu disebut knekke (ketuk). Di Jerman, Austria dan Perancis, telur yang direbus keras digelindingkan di lapangan atau bukit dan saling diadu; telur yang tetap tak retak hingga akhir dinyatakan sebagai “telur kemenangan”. Permainan ini amat digemari di Amerika lewat pesta telur gelinding di lapangan Gedung Putih di Washington.

 

Tradisi umum lainnya di antara anak-anak adalah perlombaan mencari telur, baik di dalam rumah maupun di kebun pada hari Minggu Paskah. Di Perancis, anak-anak mendengarkan dongeng bahwa telur-telur Paskah dijatuhkan dari lonceng-lonceng gereja dalam perjalanan mereka kembali dari Roma. Di Jerman dan Austria, keranjang-keranjang kecil berisi telur, kue-kue serta permen diletakkan di tempat-tempat tersembunyi, dan anak-anak percaya bahwa kelinci Paskah, yang juga begitu populer di negeri ini, telah meletakkan telur-telur itu beserta permennya.

 

Di Rusia dan Ukrainia dan juga Polandia, orang memulai santapan Paskah mereka dengan penuh sukacita setelah masa puasa Prapaskah yang panjang dengan sebutir telur yang telah diberkati pada hari Minggu Paskah. Sebelum duduk makan, sang bapak akan dengan hati-hati membagikan sepotong bagian kecil dari telur Paskah kepada setiap anggota keluarga dan para tamu, sembari mengucapkan selamat berbahagia di hari yang kudus ini. Sebelum mereka memakan telur bagian mereka dalam keheningan, mereka tidak akan duduk untuk menyantap jamuan Paskah mereka.



KELINCI PASKAH


Kelinci Paskah berasal dari tradisi kesuburan masyarakat sebelum masa Kristiani. Kelinci merupakan binatang yang paling subur menurut para leluhur, karenanya kelinci dipergunakan sebagai simbol kehidupan baru yang melimpah di masa musim semi. Kelinci Paskah tidak pernah mempunyai makna religius dalam perayaan Paskah, meskipun dagingnya yang putih, kadang-kadang, dikatakan melambangkan kemurnian dan tanpa cela. Gereja tidak pernah memberikan pemberkatan istimewa bagi kelinci. Namun demikian, kelinci mendapat peran yang menyenangkan dalam perayaan Paskah sebagai tokoh legenda penghasil telur-telur Paskah bagi anak-anak di berbagai negara. Di berbagai daerah di Jerman, dipercaya bahwa kelinci Paskah meletakkan telur-telur merah pada hari Kamis Putih dan telur-telur berbagai macam warna pada malam sebelum Minggu Paskah. Kelinci-kelinci Paskah dalam bentuk kue-kue dan gula-gula mulai populer di Jerman selatan, dan sekarang kue dan gula-gula tersebut amat disukai anak-anak di berbagai macam negara.



BABI


Jangan melupakan si babi yang memberikan dagingnya sebagai hidangan dalam jamuan Paskah tradisional. Babi selalu melambangkan keberuntungan dan kemakmuran di kalangan orang-orang Indo-Eropa. Sisa-sisa pemakaian simbol kuno ini masih tetap hidup di jaman kita sekarang. Celengan anak-anak dalam bentuk babi misalnya, merupakan perwujudan dari tradisi kuno ini.

 

Merupakan tradisi yang diwariskan turun-temurun dari masa sebelum masa Kristiani, untuk makan daging babi dalam berbagai perayaan. Orang-orang Inggris dan Skandinavia menyantapnya, orang-orang Jerman dan Slavia menyantap daging babi panggang pada Hari Raya Natal. Juga, di berbagai wilayah di Eropa, daging babi panggang masih tetap merupakan jamuan utama tradisional dalam pesta pernikahan dan dalam perayaan-perayaan. Pada masa Paskah, ham asap, juga daging anak domba, menjadi santapan sebagian besar bangsa Eropa sejak masa silam, serta merupakan menu Paskah tradisional di berbagai wilayah.    



sumber : “Easter Symbols and Food” taken from The Easter Book by Fr. Francis S. Weiser; www.intermirifica.org
http://yesaya.indocell.net/id533.htm


“Makna Paskah bagi Kaum Muda”


Sebelum menyambut hari Paskah, kita melewati masa prapaskah sebagai masa pertobatan. Dalam masa prapaskah kita, kaum muda, diajak untuk ikut serta dalam berpantang dan berpuasa selama 40 hari. Prapaskah merupakan masa yang penting untuk dikenal oleh kita, kaum muda. Bahwa ternyata tidak banyak kamu muda yang mengerti dan memahami makna dan manfaatnya, “kaum muda engga' ta’u apa makna masa prapaskah”. Saat kita telah memulai memilih untuk berpantang atau berpuasa, kerap kita memotong atau membatalkan bahkan sampai tidak berpantang dan berpuasa lagi. Kita kaum muda belum bisa menghidupi pantang dan puasa dengan sepenuh hati.
Tantangan lain yang kerap mengurangi makna pantang dan puasa adalah pengendalian emosi yang lemah. Kita mudah tergoda. Lalu, untuk apa kita rajin berdoa, mencoba berpantang, dan berpuasa dengan maksud memperdalam iman kita, tetapi kita kerap kalap dan tidak peduli dengan perasaan orang lain di sekitar kita. Contohnya :
1. Kita kaum muda sering ga’ bisa menahan marah
2. Suka banget 'tu ngomongin orang lain
3. Suka banget 'mancing-mancing orang lain biar marah
Bagaimana jika perasaan dan perilaku yang muncul seperti yang terungkap di atas. lalu, apa arti berdoa, apa arti pantang dan puasa yang kita lakukan???

Paskah Sudah Tiba
Kaum muda Katolik, Paskah sudah tiba. Di tengah kebahagiaan dan sukacita paskah, Marilah kita, kaum muda, menyadari sikap dan perbuatan yang pernah kita lakukan dengan berani memilah-milah mana yang baik dan yang tidak baik.
Paskah yang kita rayakan menggambarkan kemenangan Yesus Kristus melawan belenggu dosa dan maut. Dengan mengetahui arti paskah ini, harapannya kita semakin disadarkan untuk bangkit dari keterpurukan dosa, serta berani melangkah maju sebagai pribadi baru penerus Gereja. Kita juga diharapkan bisa semakin memantapkan iman dan semangat untuk mantap dalam berkegiatan di gereja.
Oleh karena itu makna paskah tidak sekedar kemeriahan liturgis Gerejani, melainkan suatu peristiwa iman yang menyentuh relung-relung hati kaum muda, dan akhirnya menggerakkan aksi nyata kaum muda menuju perubahan. Semoga semangat paskah menjadi acuan bagi kita untuk berbagi sukacita dengan sesama, memberikan peneguhan dalam pengharapan dan melayani dalam kerendahan hati (annie-mudika Stasi Wiradesa).

http://omkstpetrus.blogspot.com/2009/04/makna-paskah-bagi-kaum-muda.html

maymintaraga


WUS WUNGU SANG PANGENTAS

kang seda kasinalib nalika telung dina kapungkur
dina iki wus wungu kanthi kamulyan
salirane sumunar pindha baskara
getih lan saliranipun kanggo tumbal kaselametane manungsa
nebus dosa lan kaluputan kita sami

ayo pada mangayubagya lan paring pamuji
kebak konjuk rasa sukur marang Gusti

Duh Gusti Yesus wus kang paring sih katresnan jati
tatuMu kang arang kranjang wus ngusadani sakabehing
lelaraku lan nebus dosa-dosaku.

kamulyan lan karahayon sumebar saindenging jagat raya
Sang Pangentas wus wungu lan tansah waluya ing jati
salawase nyelametake sakabehing manungsa. ***
 
http://www.aristamediastudio.co.cc/halaman/geguritan.htm

Kebangkitan Yesus (Resurrection of Jesus)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian dari seri tentang
Yesus Kristus

Title jesus.jpg
Nama dan julukan
Yesus Kristus Mesias Isa Almasih Juruselamat
Yesus Kristus dan Kekristenan
Kronologi Kelahiran Silsilah
Pembaptisan Pelayanan Mukjizat
Perumpamaan Penghakiman Penyaliban
Kematian PenguburanKebangkitan
Kenaikan Kedatangan kedua Garis waktu
Ajaran utama Yesus Kristus
Mesias Kotbah di Bukit
Doa Bapa Kami Hukum Kasih
Perjamuan Malam Amanat Agung
Pandangan terhadap Yesus
Pandangan Kristen
Pandangan Islam
Pandangan Yahudi
Yesus dalam sejarah
Yesus dalam karya seni
Yesus dalam kebudayaan
Lukisan oleh Szymon Czechowicz, 1758

Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus, yang disebut juga Kristus, adalah sosok yang harus menjalani penderitaan dan kemudian mati lalu bangkit kembali pada hari yang ketiga.
Peristiwa ini ditunjuk dalam terminologi Kristen sebagai kebangkitan Yesus Kristus, yang diperingati dan dirayakan oleh seluruh umat Kristen setiap tahun yaitu Paskah. Kebanyakan umat Kristen, menerima Perjanjian Baru sebagai peristiwa sejarah dari kejadian nyata yang merupakan pusat dari kepercayaan mereka, meskipun begitu ada beberapa Kristen liberal yang tidak menerima kebangkitan badan. Walaupun demikian, umumnya tidak ada umat Kristen yang memandang cerita ini sebagai legenda atau alegori.

Daftar isi

 Bukti-bukti Kebangkitan

Banyak yang mengatakan bahwa Yesus tidak benar-benar bangkit dan hal ini menjadi kontroversi yang masih diguncingkan hingga saat ini. Ada pula yang mengatakan Yesus hanya dibius saja. Yesus bukan hanya sungguh-sungguh mati tetapi juga Ia bangkit dengan tubuh fisik yang sama ketika Ia mati..
Ada beberapa bukti yang dapat menunjukan bahwa Yesus benar-benar bangkit. Pertama, Yusuf dari Arimatea yang mengambil tubuh Yesus. Yusuf adalah seorang Yahudi yang saleh dan tidak melanggar hari sabat, terutama hari Paskah Lukas 23:50-56. Pada hari sabat setelah kematian Yesus, ada dua orang tentara Romawi yang menjaga makam Yesus. Kedua, Penguasa Romawi atau Yahudi mengambil tubuh Yesus. Teori kedua ini sangat tidak masuk akal karena penguasa tersebut sangat menentang kehadiran Yesus. Ketiga, Murid-murid Yesus. Dan teori yang keempat adalah perempuan-perempuan pergi ke kubur yang salah, namun hal ini juga tidak memiliki bukti bahwa Yesus tidak bangkit melainkan benar-benar bangkit. Ada bukti yang dapat dinyatakan kebenarannya yaitu penampakan yang Yesus lakukan kepada banyak orang. Ia bangkit secara fisik bukan hanya rohani. Yesus memiliki daging dan tulang Lukas 4:39, makan ikan Lukas 24:42-43 dan menantang Thomas yang meragukan Dia bangkit Yohanes 20:27.

 Makna

Kebangkitan Yesus adalah unsur dari pengesahan Allah: kemenangan atas maut dengan tubuh yang mulia. Sebab kebangkitan Yesus diimani sebagai peralihan dari hidup ini ke dalam kemulian Bapa. Melalui kebangkitanNya Yesus menjadi "yang sulung dari orang mati"1 Korintus 15:20.[2] Dengan kebangkitan Kristus realitas eskatologis diwahyukan sebgai realitas yang sudah ada sekarang, secara nyata dan konkret.
Ada tiga hal yang dapat dikemukan tentang makna kebangkitan Yesus khususnya dalam Perjanjian Baru. Pertama, melalui kebangkitan, pernyataan Yesus tentang diri-Nya sebagai Anak Allah terbukti benar. Petrus berkata pada hari Pentakosta bahwa kebangkitan merupakan bukti jelas, “Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” Kisah Para Rasul 2:36. Setelah kebangkitan-Nya membuat para pengikut-pengikut-Nya tahu dengan pasti akan apa yang selama ini dikatakan Yesus tentang diri-Nya adalah memang benar.Kedua, kebangkitan lebih dari sekadar pengertian baru tentang Yesus yang disalibkan. Seperti yang ditekankan di seluruh Perjanjian Baru, teristimewa oleh Paulus, bahwa kebangkitan Yesus sama seperti kematian-Nya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari karya Allah dalam membentuk umat baru.Ketiga, kebangkitan Yesus mempunyai implikasi bagi setiap orang yang sudah memiliki hidup Kristus di dalam dirinya. Yesus mengajarkan bahwa pengikut-pengikut-Nya akan menerima “hidup kekal” Yohanes 17:3 yakni “kerajaan Allah”.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Yesus_Kristus



耶稣复活的现代意义 Yēsū fùhuó de xiàndài yìyì (The Modern Significance of the resurrection of Jesus)


圣诞节庆祝耶稣的诞生,复活节则庆祝耶稣基督从死者中复活、战胜死亡,给全人类重新打开天国之门,使人类获得永恒的救恩。因为借着基督的苦难、圣死与光荣的复活,我们脱去了旧我,活出了崭新的生命,将来还要与基督一起进入永恒。因此,基督的复活影响我们的生命最深远,更需要我们深思默想、清楚认识他的复活与现代人类的关系。复活节 耶稣复活的意义


基督复活的喜讯记载在四部福音中:耶稣死后第三天清晨,天还很黑的时候,几位热心的妇女去看望耶稣,发现坟墓空了。接着耶稣显现给她们,并且让她们将此事告诉门徒们。之后,耶稣多次显现给他的门徒,并与他们吃饭、谈话。福音还记载:一次多默宗徒不在场,不相信耶稣的复活,非将手指探入耶稣钉痕才可信。耶稣再次显现并对多默说:不要做无信的人,但要做个有信德的人。多默见到复活的主之后,完全降服在主的面前说:“我主!我天主。”在耶稣复活后的40天中,很多人目睹了复活的耶稣,直到他升天。
有关耶稣复活的证据,实在太多了,我们不能一一列举,但一个不可否认的事实是:正如耶稣改变他的门徒们一样。一千九百多年来,世间许多人也都经历到门徒类似的生命改变,深知他如何改变世人的生命。而且,教会本身更是历史上一件显明的事实。
教会乃是为使徒传扬耶稣复活的信息而存在的。在早期历史中,这个团体受尽来自犹太人和罗马人的欺压,其中的信徒之所以肯忍耐并经历无数的苦刑甚至死亡,是因为他们知道他们所信的主已经由坟墓里复活了。
如果他们不树立耶稣复活的道理,也不将其在教会内延续,基督宗教根本不可能在世间留存下来。基督宗教中一切有关救恩的理论及其基本教义都有赖于对耶稣基督复活的信仰。而基督宗教的信条首页均以保禄的话作为座右铭说:“若基督没有复活,我们所传的便是枉然,你们所信的也是枉然。”因此由历史观点来看,基督宗教最重要的信仰就是耶稣复活……藉此信仰,基督徒对耶稣及其使命的信仰,乃是建立新宗教的主要基础,教会就这样自犹太教中分离出来,且向全世界传扬福音为其最终目标。
然而,“复活”对现代人而言,的确是件令人难以置信的事。因为基督来临之前,世界从来没有过“复活”事件的发生。因此,他的复活不是仅凭人的理性所能接受的,必须得有超越理性的信仰引导与谦卑心灵的诚服。正如神学家圣多玛斯所言:信仰中不能没有理性,但理性必须服从于信仰。昔日天主从虚无中创造了世界,如今他从死亡中创造出新的生命。因此,耶稣的复活不仅是发生在人间的重大事件,其真实性也超越了物质世界的范畴,非为这世界知识的对象。
复活的先决条件是死,没有死哪来的活?“因为罪恶的薪俸是死亡,但是天主的恩赐是在我们的主基督耶稣内的永生。”(罗6:23)罪的薪俸,即是叫人与神脱离关系。所以,许多人不信神,这是罪的结果。耶稣从死者中复活,以十字架的功劳将被罪恶势力所奴役的人类,从罪恶的束缚中解救出来,归于基督,以获得正义的结局——永生。凡在基督内的人必能经历到生命的更新,成为新的受造物。
耶稣的复活与整个人类的命运息息相关,因着耶稣的复活也使我们的生命得以更新,并在现时的生活中体验到他复活的大能。“我只愿认识基督和他复活的德能,参与他的苦难相似他的死。”(斐3:10)但我们必须事先与他同死,放下自我,才有可能与他同复活,获享丰富的生命。只有在基督内我们才能够“……脱去了旧人和它的作为,且穿上了新人,这新人既是照创造他者的肖像而更新,为获得新知识的。”(哥3:9-10)
弟兄姐妹们!今天的我们应比任何一个时代的人更能普遍地体会到生离死别的现实感。近几年来我们遭遇的瘟疫、地震、泥石流、海啸……瞬间鲜活的生命死于非命。我们也应比任何时代的人更会珍惜“重聚的愉悦”才是。
那些为了生活离家外出的人最渴望与家人团聚,但没有一个人敢保证自己这一趟外出一定能平安归来。由于意外事故频繁发生,有许多人在一刹那间体会到亲人好友的离去,一别而永不得相见的悲痛。在重大的意外事故中,死者的家属往往把最后的一线希望放在能找到死者的尸体上,但他们所看见的却是惨不忍睹的情景,尸体无法辨认,甚至于没有着落。这正是现代人的一大悲剧!
面对这一切,谁能够安慰他们破碎而忧伤的心灵?又有谁又可以赐给他们真正的平安呢?是耶稣!也惟有耶稣能赐予。当耶稣复活时,他的第一句话就是:“祝你们平安!”就如宗徒们因耶稣受难、受死而充满了恐惧、绝望,各归老家重操旧业时,当复活的主来到他们中间对他们说:“愿你们平安”时,“门徒看见主,就喜乐了。”(若20:20)他们心中的寂寞、忧伤和绝望一扫而空,他们再次体验到与主相遇的喜悦。耶稣明白我们的困境,他把来自天主的平安赐予我们,使凡信赖他的人获得平安。耶稣在升天时曾对门徒们说:“我要天天与你们在一起,直到今世的终结。”
耶稣复活,是我们信仰的基础。因着耶稣的复活,胆小如鼠的门徒们才勇敢地站出来,大胆宣讲耶稣的道,为耶稣的复活作证。也正是由于耶稣的复活,让门徒们明白了什么是真生命,明白了生与死的一切真理,使他们不再畏惧任何威胁,甚至死亡;因着耶稣的复活,也使门徒们知道什么才是天主的爱。所以他们跋山涉水,不远万里到世界各地传扬福音,让每个人能因复活的耶稣而得救;因着耶稣的复活,门徒们才肯定了耶稣所讲所行的一切,才明白他的苦难、死亡及复活的意义;因着耶稣的复活,显示了他已经战胜死亡,也只有通过他,人类才能获享永生。
亲爱的兄弟姐妹们:“天主竟这样爱了世界,甚至赐下了自己的独生子,使凡信他的人不至丧亡,反而获得永生。”(若3:16)就让我们高声赞美光荣复活的基督吧!因为他复活的光辉照亮了整个宇宙,照亮了我们每个人的心灵!让我们从心灵深处衷心感谢我们复活的主基督吧!因为,正是由于他的复活,我们有了新的生命、新的希望、新的开始!让我们效法玛利亚玛大肋纳,将复活的信息传播给更多的人吧!


http://tycatholic.cn/Article/ShowArticle.asp?ArticleID=2700

Easter

The English term, according to the Ven. Bede (De temporum ratione, I, v), relates to Estre, a Teutonic goddess of the rising light of day and spring, which deity, however, is otherwise unknown, even in the Edda (Simrock, Mythol., 362); Anglo-Saxon, eâster, eâstron; Old High German, ôstra, ôstrara, ôstrarûn; German, Ostern. April was called easter-monadh. The plural eâstron is used, because the feast lasts seven days. Like the French plural Pâques, it is a translation from the Latin Festa Paschalia, the entire octave of Easter. The Greek term for Easter, pascha, has nothing in common with the verb paschein, "to suffer," although by the later symbolic writers it was connected with it; it is the Aramaic form of the Hebrew pesach (transitus, passover). The Greeks called Easter the pascha anastasimon; Good Friday the pascha staurosimon. The respective terms used by the Latins are Pascha resurrectionis and Pascha crucifixionis. In the Roman and Monastic Breviaries the feast bears the title Dominica Resurrectionis; in the Mozarabic Breviary, In Lætatione Diei Pasch Resurrectionis; in the Ambrosian Breviary, In Die Sancto Paschæ. The Romance languages have adopted the Hebrew-Greek term: Latin, Pascha; Italian, Pasqua; Spanish, Pascua; French, Pâques. Also some Celtic and Teutonic nations use it: Scottish, Pask; Dutch, Paschen; The correct word in Dutch is actually Pasen Danish, Paaske; Swedish, Pask; even in the German provinces of the Lower Rhine the people call the feast Paisken not Ostern. The word is, principally in Spain and Italy, identified with the word "solemnity" and extended to other feasts, e.g. Sp., Pascua florida, Palm Sunday; Pascua de Pentecostes, Pentecost; Pascua de la Natividad, Christmas; Pascua de Epifania, Epiphany. In some parts of France also First Communion is called Pâques, whatever time of the year administered. 

The Bahasa Inggris panjang, menurut Ven. Bede (De ratione Temporum, I, v), berkaitan dengan Estre, seorang dewi Teutonic dari terbitnya terang hari dan musim semi, yang dewa Namun, jika tidak diketahui, bahkan di Edda (Simrock, Mythol, 362.); Anglo-Saxon , Easter, eâstron; Old Tinggi Jerman , Ôstra, ôstrara, ôstrarûn; Jerman , Ostern. April disebut easter-monadh. The eâstron jamak digunakan, karena pesta berlangsung tujuh hari. Seperti Prancis Paques jamak, ini adalah terjemahan dari Latin Festa Paschalia, seluruh oktaf dari Paskah. The Yunani jangka Paskah, Paskah, tidak ada kesamaan dengan paschein kata kerja, "menderita," walaupun oleh kemudian simbolis penulis tersebut berhubungan dengan itu; itu adalah bahasa Aram bentuk dari Ibrani Pesach (transitus, Paskah ). The Yunani disebut Paskah Paskah anastasimon; Jumat Agung Paskah. staurosimon The istilah yang digunakan oleh masing-masing Latin adalah resurrectionis crucifixionis Paskah dan Paskah. Dalam Roma dan Biara Breviaries yang pesta beruang judul Dominika Resurrectionis, di Mozarabic Brevir , Dalam Lætatione Diei Resurrectionis Paskah, di Ambrosiana Brevir , Dalam Die Sancto Paschæ. Bahasa Roman memiliki diadopsi istilah Ibrani-Yunani: Latin , Paskah; Italia , Pasqua; Spanyol , Pascua; Prancis , Paques. Juga beberapa Celtic dan bangsa Teutonik menggunakannya: Skotlandia , Pask; Belanda , Paschen; Kata yang tepat dalam bahasa Belanda sebenarnya Pasen Denmark , Paaske, Swedia , Pask, bahkan dalam Jerman propinsi di Rendah Rhine orang panggilan pesta Paisken tidak Ostern. Kata ini, terutama di Spanyol dan Italia , diidentifikasi dengan "kata" kesungguhan dan diperpanjang untuk lainnya pesta , Misalnya Sp. , Pascua florida, Minggu Palma ; Pascua de Pentecostes, Pantekosta ; De la Pascua Natividad, Natal ; Pascua de Epifania, Epiphany . Di beberapa bagian Perancis juga Pertama Komuni disebut Paques, apapun waktu tahun diberikan.

The feast

Easter is the principal feast of the ecclesiastical year. Leo I (Sermo xlvii in Exodum) calls it the greatest feast (festum festorum), and says that Christmas is celebrated only in preparation for Easter. It is the centre of the greater part of the ecclesiastical year. The order of Sundays from Septuagesima to the last Sunday after Pentecost, the feast of the Ascension, Pentecost, Corpus Christi, and all other movable feasts, from that of the Prayer of Jesus in the Garden (Tuesday after Septuagesima) to the feast of the Sacred Heart (Friday after the octave of Corpus Christi), depend upon the Easter date. Commemorating the slaying of the true Lamb of God and the Resurrection of Christ, the corner-stone upon which faith is built, it is also the oldest feast of the Christian Church, as old as Christianity, the connecting link between the Old and New Testaments. That the Apostolic Fathers do not mention it and that we first hear of it principally through the controversy of the Quartodecimans are purely accidental. The connection between the Jewish Passover and the Christian feast of Easter is real and ideal. Real, since Christ died on the first Jewish Easter Day; ideal, like the relation between type and reality, because Christ's death and Resurrection had its figures and types in the Old Law, particularly in the paschal lamb, which was eaten towards evening of the 14th of Nisan. In fact, the Jewish feast was taken over into the Christian Easter celebration; the liturgy (Exsultet) sings of the passing of Israel through the Red Sea, the paschal lamb, the column of fire, etc. Apart, however, from the Jewish feast, the Christians would have celebrated the anniversary of the death and the Resurrection of Christ. But for such a feast it was necessary to know the exact calendar date of Christ's death. To know this day was very simple for the Jews; it was the day after the 14th of the first month, the 15th of Nisan of their calendar. But in other countries of the vast Roman Empire there were other systems of chronology. The Romans from 45 B.C. had used the reformed Julian calendar; there were also the Egyptian and the Syro-Macedonian calendar. The foundation of the Jewish calendar was the lunar year of 354 days, whilst the other systems depended on the solar year. In consequence the first days of the Jewish months and years did not coincide with any fixed days of the Roman solar year. Every fourth year of the Jewish system had an intercalary month. Since this month was inserted, not according to some scientific method or some definite rule, but arbitrarily, by command of the Sanhedrin, a distant Jewish date can never with certainty be transposed into the corresponding Julian or Gregorian date (Ideler, Chronologie, I, 570 sq.). The connection between the Jewish and the Christian Pasch explains the movable character of this feast. Easter has no fixed date, like Christmas, because the 15th of Nisan of the Semitic calendar was shifting from date to date on the Julian calendar. Since Christ, the true Paschal Lamb, had been slain on the very day when the Jews, in celebration of their Passover, immolated the figurative lamb, the Jewish Christians in the Orient followed the Jewish method, and commemorated the death of Christ on the 15th of Nisan and His Resurrection on the 17th of Nisan, no matter on what day of the week they fell. For this observance they claimed the authority of St. John and St. Philip. 

Paskah adalah kepala pesta dari gereja tahun. Leo I (Sermo xlvii dalam Exodum ) Menyebutnya terbesar pesta (Festorum festum), dan mengatakan bahwa Natal hanya dirayakan dalam persiapan untuk Paskah. Ini adalah pusat dari sebagian besar dari gerejawi tahun. Urutan hari Minggu dari Septuagesima sampai terakhir Minggu setelah Pantekosta , Yang hari raya Ascension , Pantekosta , Corpus Christi , dan semua bergerak pesta , Dari bahwa dari Doa dari Yesus di Taman (Selasa setelah Septuagesima ) kepada pesta dari Sacred Heart (Jumat setelah oktaf dari Corpus Christi ), tergantung pada Paskah Tanggal . Memperingati membunuh yang benar Anak Domba Allah dan Kebangkitan Kristus , yang sudut-batu di atas mana iman dibangun, itu juga yang tertua pesta dari Gereja Kristen , setua Kristen , hubungan menghubungkan antara Lama dan Perjanjian Baru . Bahwa Bapa Apostolik tidak menyebutkan itu dan bahwa kita pertama kali mendengar itu terutama melalui kontroversi dari Quartodecimans adalah murni kebetulan . Sambungan antara Yahudi Paskah dan Pesta Paskah Kristen adalah nyata dan ideal. Nyata , Karena Kristus meninggal pada yang pertama Yahudi Hari Paskah, yang ideal, seperti hubungan antara tipe dan realitas, karena Kristus kematian dan Kebangkitan memiliki tokoh dan jenis dalam Hukum Lama , khususnya di domba Paskah , yang dimakan menjelang malam dari tanggal 14 bulan Nisan. Bahkan, Yahudi pesta diambil alih ke Christian perayaan Paskah, sedangkan liturgi (Exsultet) menyanyikan dari berlalunya Israel melalui Laut Merah , para domba Paskah , yang kolom api, dll Selain Namun, dari Yahudi pesta , Yang Kristen akan merayakan ulang tahun kematian dan kebangkitan dari Kristus . Tapi untuk seperti pesta itu perlu untuk mengetahui persis kalender Tanggal dari kematian Kristus . Untuk mengetahui hari ini sangat sederhana bagi orang Yahudi , itu adalah hari setelah tanggal 14 bulan pertama, tanggal 15 bulan Nisan dari mereka kalender . Namun di negara-negara lain dari Kekaisaran Romawi yang luas ada sistem lain dari kronologi . The Roma dari 45 SM telah menggunakan direformasi Julian kalender , Ada juga Mesir dan Siro-Macedonia kalender . Fondasi Yahudi kalender adalah tahun lunar dari 354 hari, sedangkan sistem lain tergantung pada tahun matahari. Karena hari-hari pertama Yahudi bulan dan tahun tidak bertepatan dengan hari tetap dari Roma surya tahun. Setiap tahun keempat Yahudi sistem memiliki bulan kabisat. Sejak bulan ini dimasukkan, tidak menurut beberapa ilmiah metode atau beberapa aturan yang pasti, tapi sewenang-wenang, oleh perintah dari Sanhedrin , kejauhan Yahudi Tanggal pernah dapat dengan pasti akan dialihkan ke yang sesuai Julian atau Gregorian Tanggal (Ideler, Chronologie, I, 570 sq). Sambungan antara Yahudi dan Christian Paskah menjelaskan bergerak karakter ini pesta . Paskah tidak tetap Tanggal , Seperti Natal , karena tanggal 15 bulan Nisan dari Semit kalender telah bergeser dari Tanggal untuk Tanggal pada Julian kalender . Sejak Kristus , Yang benar Anak Domba Paskah , telah terbunuh pada sangat hari ketika orang-orang Yahudi , dalam perayaan mereka Paskah , disembelih kiasan daging domba , Yang Yahudi Kristen di Mengorientasikan mengikuti Yahudi metode, dan memperingati kematian Kristus pada tanggal 15 bulan Nisan dan Nya Kebangkitan pada tanggal 17 bulan Nisan, tidak peduli pada hari apa mereka jatuh. Untuk memperhatikan ini mereka mengklaim otoritas St John dan St Philip .

In the rest of the empire another consideration predominated. Every Sunday of the year was a commemoration of the Resurrection of Christ, which had occurred on a Sunday. Because the Sunday after 14 Nisan was the historical day of the Resurrection, at Rome this Sunday became the Christian feast of Easter. Easter was celebrated in Rome and Alexandria on the first Sunday after the first full moon after the spring equinox, and the Roman Church claimed for this observance the authority of Sts. Peter and Paul. The spring equinox in Rome fell on 25 March; in Alexandria on 21 March. At Antioch Easter was kept on the Sunday after the Jewish Passover. (See EASTER CONTROVERSY.) In Gaul a number of bishops, wishing to escape the difficulties of the paschal computation, seem to have assigned Easter to a fixed date of the Roman calendar, celebrating the death of Christ on 25 March, His Resurrection on 27 March (Marinus Dumiensis in P.L., LXXII, 47-51), since already in the third century 25 March was considered the day of the Crucifixion (Computus Pseudocyprianus, ed. Lersch, Chronologie, II, 61). This practice was of short duration. Many calendars in the Middle Ages contain these same dates (25 March, 27 March) for purely historical, not liturgical, reasons (Grotenfend, Zeitrechnung, II, 46, 60, 72, 106, 110, etc.). The Montanists in Asia Minor kept Easter on the Sunday after 6 April (Schmid, Osterfestberechnung in der abendlandischen Kirche). The First Council of Nicaea (325) decreed that the Roman practice should be observed throughout the Church. But even at Rome the Easter term was changed repeatedly. Those who continued to keep Easter with the Jews were called Quartodecimans (14 Nisan) and were excluded from the Church. The computus paschalis, the method of determining the date of Easter and the dependent feasts, was of old considered so important that Durandus (Rit. div. off., 8, c.i.) declares a priest unworthy of the name who does not know the computus paschalis. The movable character of Easter (22 March to 25 April) gives rise to inconveniences, especially in modern times. For decades scientists and other people have worked in vain for a simplification of the computus, assigning Easter to the first Sunday in April or to the Sunday nearest the 7th of April. Some even wish to put every Sunday to a certain date of the month, e.g. beginning with New Year's always on a Sunday, etc. [See L. Günther, "Zeitschrift Weltall" (1903); Sandhage and P. Dueren in "Pastor bonus" (Trier, 1906); C. Tondini, "L'Italia e la questione del Calendario" (Florence, 1905).] 

Dalam sisa kekaisaran didominasi pertimbangan lain. Setiap Minggu tahun itu adalah peringatan Kebangkitan Kristus , yang telah terjadi pada Minggu . Karena Minggu setelah 14 Nisan adalah historis hari kiamat , di Roma ini Minggu menjadi Christian hari raya Paskah. Paskah itu dirayakan di Roma dan Alexandria pada pertama Minggu setelah bulan purnama pertama setelah ekuinoks musim semi, dan Gereja Roma dituntut untuk memperhatikan ini otoritas Sts. Peter dan Paul . Equinox musim semi di Roma jatuh pada 25 Maret; di Alexandria pada tanggal 21 Maret. Pada Antiokhia Paskah telah disimpan di Minggu setelah Yahudi Paskah . (Lihat KONTROVERSI PASKAH .) Dalam Gaul sejumlah uskup , berharap untuk menghindari kesulitan dari berhubung dgn Paskah perhitungan, tampaknya telah ditugaskan Paskah ke tetap Tanggal dari Roma kalender , Merayakan kematian Kristus pada tanggal 25 Maret, Nya Kebangkitan pada tanggal 27 Maret (Marinus Dumiensis dalam PL, LXXII, 47-51), karena sudah di abad ketiga 25 Maret dianggap sebagai hari Penyaliban (Pseudocyprianus Computus, ed Lersch, Chronologie,. II, 61). Praktek ini berdurasi pendek. Banyak kalender di Abad Pertengahan berisi sama ini tanggal (25 Maret, 27 Maret) untuk murni historis , Tidak liturgis , alasan (Grotenfend, Zeitrechnung , II, 46, 60, 72, 106, 110, dll). The Montanis di Asia Kecil terus Paskah pada Minggu setelah 6 April (Schmid, Osterfestberechnung di abendlandischen der Kirche). Pertama Konsili Nicea (325) memutuskan bahwa Roma praktek harus diamati di seluruh Gereja . Tetapi bahkan di Roma itu Paskah istilah diubah berulang kali. Mereka yang terus menjaga Paskah dengan orang-orang Yahudi dipanggil Quartodecimans (14 Nisan) dan dikeluarkan dari Gereja . The Computus paschalis, metode penentuan tanggal dari Paskah dan tergantung pesta , Sudah lama dianggap begitu penting Durandus (Div Rit.,. Off. 8, ci) menyatakan seorang imam tidak layak dari nama yang tidak tahu pada paschalis Computus. Yang bergerak karakter dari Paskah (22 Maret - 25 April) menimbulkan ketidaknyamanan, terutama di zaman modern. Selama beberapa dekade ilmuwan dan orang lain telah bekerja sia-sia untuk penyederhanaan Computus, penugasan Paskah untuk yang pertama Minggu pada bulan April atau ke Minggu terdekat tanggal 7 April. Beberapa bahkan ingin menempatkan setiap Minggu ke tertentu Tanggal bulan, misalnya dimulai dengan Baru Tahun selalu pada Minggu , Dll [ Lihat L. Gunther , "Zeitschrift Weltall" (1903); Sandhage dan P. Dueren di "Pendeta bonus" (Trier, 1906); C. Tondini , "L'Italia e la questione del Calendario" (Florence, 1905).]

The Easter office and mass

The first Vespers of Easter are connected now with the Mass of Holy Saturday, because that Mass was formerly celebrated in the evening (see HOLY SATURDAY); they consist of only one psalm (cxvi) and the Magnificat. The Matins have only one Nocturn; the Office is short, because the clergy were busy with catechumens, the reconciliation of sinners, and the distribution of alms, which were given plentifully by the rich on Easter Day. This peculiarity of reciting only one Nocturn was extended by some churches from the octave of Easter to the entire paschal time, and soon to all the feasts of the Apostles and similar high feasts of the entire ecclesiastical year. This observance is found in the German Breviaries far up into the nineteenth century ("Brev. Monaster.", 1830; Baumer, "Breview", 312). The octave of Easter ceases with None of Saturday and on Sunday the three Nocturns with the eighteen psalms of the ordinary Sunday Office are recited. Many churches, however, during the Middle Ages and later (Brev. Monaster., 1830), on Low Sunday (Dominica in Albis) repeated the short Nocturn of Easter Week. Before the usus Romanae Curiae (Baumer, 301). was spread by the Franciscans over the entire Church the eighteen (or twenty-four) psalms of the regular Sunday Matins were, three by three, distributed over the Matins of Easter Week (Bäumer, 301). This observance is still one of the peculiarities of the Carmelite Breviary. The simplified Breviary of the Roman Curia (twelfth century) established the custom of repeating Psalms i, ii, iii, every day of the octave. From the ninth to the thirteenth century in most dioceses, during the entire Easter Week the two precepts of hearing Mass and of abstaining from servile work were observed (Kellner, Heortologie, 17); later on this law was limited to two days (Monday and Tuesday), and since the end of the eighteenth century, to Monday only. In the United States even Monday is no holiday of obligation. The first three days of Easter Week are doubles of the first class, the other days semi-doubles. During this week, in the Roman Office, through immemorial custom the hymns are omitted, or rather were never inserted. The ancient ecclesiastical Office contained no hymns, and out of respect for the great solemnity of Easter and the ancient jubilus "Haec Dies", the Roman Church did not touch the old Easter Office by introducing hymns. Therefore to the present day the Office of Easter consists only of psalms, antiphons, and the great lessons of Matins. Only the "Victimae Paschali" was adopted in most of the churches and religious orders in the Second Vespers. The Mozarabic and Ambrosian Offices use the Ambrosian hymn "Hic est dies versus Dei" in Lauds and Vespers, the Monastic Breviary, "Ad coenam Agni providi" at Vespers, "Chorus novae Jerusalem" at Matins, and "Aurora lucis rutilat" at Lauds. The Monastic Breviary has also three Nocturns on Easter Day. Besides the hymns the chapter is omitted and the Little Hours have no antiphons; the place of the hymns, chapters, and little responses is taken by the jubilus, "Haec Dies quam fecit Dominus, exultemus et laetemur in ea". The Masses of Easter Week have a sequence of dramatic character, "Victimae paschali", which was composed by Wipo, a Burgundian priest at the courts of Conrad II and Henry III. The present Preface is abridged from the longer Preface of the Gregorian Sacramentary. The "Communicantes" and "Hanc igitur" contain references to the solemn baptism of Easter eve. To the "Benedicamus Domino" of Lauds and Vespers and to the "Ite Missa est" of the Mass two alleluias are added during the entire octave. Every day of the octave has a special Mass; an old manuscript Spanish missal of 855 contains three Masses for Easter Sunday; the Gallican missals have two Masses for every day of the week, one of which was celebrated at four in the morning, preceded by a procession (Migne, La Liturgie Catholique, Paris, 1863, p. 952). In the Gelasian Sacramentary every day of Easter Week has its own Preface (Probst, Sacramentarien, p. 226). 

Yang pertama Vesper dari Paskah dihubungkan sekarang dengan Massa dari Sabtu Suci , karena Massa sebelumnya dirayakan pada malam hari (lihat SUCI Sabtu ), mereka terdiri dari hanya satu mazmur (Cxvi) dan Magnificat . Para ibadat penutup hanya memiliki satu Nocturn ; yang Kantor pendek, karena ulama sibuk dengan katekumen , rekonsiliasi pendosa, dan distribusi zakat , yang diberikan deras oleh kaya pada Hari Paskah. Ini keganjilan dari membaca hanya satu Nocturn diperpanjang oleh beberapa gereja dari oktaf dari Paskah untuk seluruh waktu Paskah , dan segera untuk semua pesta dari Rasul dan sejenisnya tinggi pesta dari seluruh gerejawi tahun. ketaatan ini ditemukan di Jerman Breviaries jauh ke dalam abad kesembilan belas ("Brev Monaster..", 1830; Baumer, "Breview", 312). The oktaf dari Paskah berakhir dengan satu pun dari Sabtu dan pada Minggu tiga Nocturns dengan delapan belas mazmur biasa Minggu Kantor dibacakan. Banyak gereja Namun, selama Abad Pertengahan dan kemudian (Brev. Monaster. , 1830), pada Minggu Rendah (Dominika di Albis ) Mengulangi pendek Nocturn dari Paskah Minggu . Sebelum Romanae usus Curiae (Baumer, 301). disebarkan oleh Fransiskan ke seluruh Gereja delapan belas (atau dua puluh empat) mazmur dari reguler Minggu Ibadat penutup tersebut, tiga oleh tiga, didistribusikan ke ibadat penutup dari Paskah Minggu (Bäumer, 301). ketaatan ini masih merupakan salah satu keunikan dari Karmel Brevir . Yang disederhanakan Brevir dari Kuria Romawi (abad kedua belas) mendirikan adat dari pengulangan Mazmur i, ii, iii, setiap hari oktaf . Dari kesembilan sampai abad ketiga belas di sebagian keuskupan , selama seluruh Paskah Minggu dua ajaran pendengaran Misa dan abstain dari pekerjaan berat yang diamati (Kellner, Heortologie , 17); kemudian pada hukum terbatas pada dua hari (Senin dan Selasa), dan sejak akhir abad kedelapan belas, untuk Senin saja. Di Amerika Serikat bahkan Senin ada hari libur dari kewajiban . Tiga hari pertama Paskah Minggu adalah ganda dari kelas pertama, hari-hari lainnya semi-ganda. Selama minggu ini, dalam Roma Kantor , Melalui purbakala adat yang himne dihilangkan, atau lebih tepatnya tidak pernah dimasukkan. Kuno gerejawi Kantor tidak berisi himne , dan keluar dari menghormati yang besar kekhidmatan dari Paskah dan jubilus kuno "Haec Dies", yang Gereja Roma tidak menyentuh tua Paskah Kantor dengan memperkenalkan himne . Oleh karena itu untuk hari sekarang Kantor dari Paskah terdiri hanya dari mazmur , antifon , dan pelajaran besar ibadat penutup . Hanya "Victimae Paschali" adalah diadopsi di sebagian besar gereja dan agama perintah di Kedua Vesper . The Mozarabic dan Ambrosiana Kantor menggunakan Ambrosiana nyanyian "est HIC mati versus Dei" dalam memuji dan Vesper , yang Biara Brevir , "Ad coenam Agni providi "Di Vesper , "Chorus novae Yerusalem "pada ibadat penutup , dan "Aurora rutilat Lucis" di puji . The Biara Brevir juga tiga Nocturns pada Hari Paskah. Selain himne yang bab dihilangkan dan Little Jam tidak memiliki antifon , tempat dari himne , bab , Dan sedikit tanggapan diambil oleh jubilus, "Haec Dies Quam fecit Dominus , Exultemus et laetemur di ea ". The Misa dari Paskah Minggu memiliki urutan dramatis karakter , "Victimae paschali", yang disusun oleh WIPO , Seorang Burgundi imam di istana Conrad II dan Henry III . Sekarang Kata pengantar adalah singkat dari lagi Kata pengantar dari Gregorian Sacramentary . The "Communicantes" dan "igitur Hanc" berisi referensi ke khidmat baptisan dari Paskah malam . Ke "Domino Benedicamus" dari memuji dan Vesper dan kepada Ite " Missa est "dari Massa dua alleluias ditambahkan selama seluruh oktaf . Setiap hari oktaf memiliki khusus Massa ; Tua naskah Spanyol missal dari 855 berisi tiga Misa untuk Paskah Minggu , Sedangkan Gallia beredar berbagai buku misa memiliki dua Misa untuk setiap hari dalam seminggu, salah satunya dirayakan di empat pagi, didahului oleh prosesi ( Migne , La Liturgie catholique, Paris, 1863, hal 952). Dalam Gelasius yang Sacramentary setiap hari Paskah Minggu memiliki sendiri Kata pengantar (Probst, Sacramentarien , P. 226).
To have a correct idea of the Easter celebration and its Masses, we must remember that it was intimately connected with the solemn rite of baptism. The preparatory liturgical acts commenced on the eve and were continued during the night. When the number of persons to be baptized was great, the sacramental ceremonies and the Easter celebration were united. This connection was severed at a time when, the discipline having changed, even the recollection of the old traditions was lost. The greater part of the ceremonies was transferred to the morning hours of Holy Saturday. This change, however, did not produce a new liturgical creation adapted to the new order of things. The old baptismal ceremonies were left untouched and have now, apparently, no other reason for preservation than their antiquity. The gap left in the liturgical services after the solemnities of the night had been transferred to the morning of Holy Saturday was filled in France, Germany, and in some other countries by a twofold new ceremony, which, however, was never adopted in Rome

Untuk memiliki benar ide dari Perayaan Paskah dan Anak Misa , Kita harus ingat bahwa itu berhubungan erat dengan khidmat upacara dari baptisan . The persiapan liturgi bertindak dimulai pada malam dan dilanjutkan pada malam hari. Bila jumlah orang yang akan dibaptis adalah besar, sakramen upacara dan Perayaan Paskah disatukan. Koneksi ini diputuskan pada saat itu, disiplin telah diubah, bahkan ingatan yang lama tradisi hilang. Sebagian besar dari upacara dipindahkan ke jam pagi Sabtu Suci . Perubahan ini, bagaimanapun, tidak menghasilkan baru liturgi penciptaan disesuaikan dengan orde baru hal. Lama pembaptisan upacara dibiarkan tak tersentuh dan sekarang, tampaknya, tidak lain alasan untuk pengawetan dari zaman mereka. Kesenjangan kiri dalam liturgi jasa setelah solemnities malam telah dipindahkan ke pagi Sabtu Suci itu diisi Prancis , Jerman , dan di beberapa negara lain dengan ganda baru upacara , yang, bagaimanapun, tidak pernah diadopsi di Roma .
First, there was the commemoration of the Resurrection of Christ. At midnight, before Matins, the clergy in silence entered the dark church and removed the cross from the sepulchre to the high altar. Then the candles were lit, the doors opened, and a solemn procession was held with the cross through the church, the cloister, or cemetery. Whilst the procession moved from the altar to the door, the beautiful old antiphon, "Cum Rex gloriae", was sung, the first part softly (humili ac depressâ voce), to symbolize the sadness of the souls in limbo; from Advenisti desiderabilis the singers raised their voices in jubilation whilst the acolytes rang small bells which they carried. The full text of this antiphon, which has disappeared from the liturgy, follows: 
Cum rex gloriae Christus infernum debellaturus intraret, et chorus angelicus ante faciem ejus protas principum tolli praeciperet, sanctorum populus, qui tenebatur in morte captivus, voce lacrimabili clamabat dicens: Advenisti desiderabilis, quem expectabamus in tenebris, ut educered hac nocte vinculatos de claustris. Te nostra vocabant suspiria, te large requirebant lamenta, tu factus est spes desperatis, magna consolatio in tormentis. Alleluja.
Pertama, ada peringatan Kebangkitan Kristus . Pada tengah malam, sebelum ibadat penutup , para ulama di keheningan memasuki gelap gereja dan menghilangkan salib dari kubur ke altar tinggi . Kemudian lilin dinyalakan, pintu-pintu terbuka, dan seorang khidmat prosesi diselenggarakan dengan salib melalui gereja , Yang kaki lima , atau kuburan . Sementara prosesi pindah dari altar ke pintu, yang indah tua pujian , "Cum Rex "Gloriae, dinyanyikan, bagian pertama lembut (humili ac depressâ voce), untuk melambangkan kesedihan dari jiwa dalam limbo ; Dari Advenisti desiderabilis penyanyi mengangkat suara mereka dalam sementara gembira dengan pembantunya berdering kecil lonceng yang mereka bawa. Teks lengkap ini pujian , Yang telah menghilang dari liturgi , Berikut:
Cum rex gloriae Christus infernum debellaturus intraret, et ante paduan suara Angelicus faciem ejus protas principum tolli praeciperet, Populus sanctorum, qui tenebatur di captivus Morte, voce lacrimabili dicens clamabat: Advenisti desiderabilis , Quem expectabamus di tenebris, ut educered HAC nocte vinculatos de claustris. Te Nostra vocabant suspiria, lamenta requirebant te besar, factus est tu spes desperatis, magna consolatio di tormentis. Alleluja .
When the procession returned, in many churches the "Attollite portas" (Ps. xxiii) was sung at the door, in order to symbolize the victorious entry of Christ into limbo and hell. After the procession Matins were sung. In later centuries the Blessed Sacrament took the place of the cross in the procession. This ceremony is, with the approval of the Holy See, still held in Germany on the eve of Easter with simpler ceremonies, in the form of a popular devotion. 

Ketika prosesi kembali, dalam banyak gereja-gereja yang "Portas Attollite" (Mazmur xxiii) dinyanyikan di pintu, dalam rangka melambangkan masuknya kemenangan Kristus ke limbo dan neraka . Setelah prosesi Ibadat penutup dinyanyikan. Pada abad kemudian Sakramen Mahakudus mengambil tempat salib dalam prosesi . Ini upacara ini, dengan persetujuan dari Tahta Suci , masih diadakan di Jerman pada malam dari Paskah dengan sederhana upacara , Dalam bentuk populer pengabdian .
 
Second, the visitation of the Sepulchre. After the third lesson of the Nocturn two clerics, representing the holy women, went to the empty sepulchre where another cleric (angel) announced to them that the Saviour was risen. The two then brought the message to the choir, whereupon two priests, impersonating Peter and John, ran to the tomb and, finding it empty, shoed to the people the linen in which the body had been wrapped. Then the choir sang the "Te Deum" and the "Victimae paschali". In some churches, e.g. at Rouen, the apparition of Christ to Mary Magdalen was also represented. Out of this solemn ceremony, which dates back to the tenth century, grew the numerous Easter plays. (Nord-Amerikanisches Pastoralblatt, Oct., 1907, p. 149, has a long article on these two ceremonies.) The Easter plays in the beginning used only the words of the Gospels and the "Victimae paschali"; in the course of development they became regular dramas, in Latin or vernacular verses, which contained the negotiation between the vendor of unguents and the three women, the dialogue between Pilate and the Jews asking for soldiers to guard the Sepulchre, the contest of Peter and John running to the tomb, the risen Saviour appearing to Magdalen, and the descent of Christ into hell. Towards the end of the Middle Ages the tone of these plays became worldly, and they were filled with long burlesque speeches of salve-dealers, Jews, soldiers, and demons (Creizenach, Gesch, des neuen Dramas, Halle, 1893). 

Kedua, perkunjungan dari Makam . Setelah pelajaran ketiga dari Nocturn dua ulama , mewakili suci wanita , pergi ke kosong kubur mana yang lain pastur ( malaikat ) mengumumkan kepada mereka bahwa Juruselamat itu bangkit . Kedua kemudian dibawa pesan ke paduan suara , Dimana dua imam , meniru Peter dan John , Berlari ke kubur dan, menemukannya kosong, shoed kepada orang-orang kain di mana tubuh telah dibungkus. Kemudian paduan suara menyanyikan "Te Deum" dan "Victimae paschali". Dalam beberapa gereja , Misalnya di Rouen , yang hantu dari Kristus untuk Maria Magdalena juga diwakili. Dari ini khidmat upacara , yang tanggal kembali ke abad kesepuluh, tumbuh yang banyak Easter bermain. (Nord-Amerikanisches Pastoralblatt , Oktober, 1907, hal 149, memiliki artikel panjang di kedua upacara ) Itu. Paskah bermain pada awalnya hanya menggunakan kata-kata Injil dan "Victimae paschali", dalam proses perkembangan mereka menjadi biasa drama , Dalam Latin atau ayat-ayat vernakular, yang berisi negosiasi antara vendor unguents dan tiga perempuan , dialog antara Pilatus dan orang-orang Yahudi meminta tentara untuk menjaga Makam , Kontes dari Peter dan John berlari ke makam , yang bangkit Juruselamat muncul untuk Magdalena , dan turunnya Kristus ke dalam neraka . Menjelang akhir Abad Pertengahan nada memainkan ini menjadi duniawi, dan mereka dipenuhi dengan pidato bahan tertawaan panjang salep-dealer, Yahudi , tentara, dan setan (Creizenach, Gesch, des neuen Drama , Halle, 1893).
The procession combined with the solemn Second Vespers of Easter Sunday is very old. There was great variety in the manner of solemnizing these Vespers. The service commenced with the nine Kyrie Eleisons, sung as in the Easter Mass, even sometimes with the corresponding trope lux et origo boni. After the third psalm the whole choir went in procession to the baptismal chapel, where the fourth psalm, the "Victimae paschali", and the Magnificat were sung: thence the procession moved to the great cross at the entrance to the sanctuary (choir), and from there, after the fifth psalm and the Magnificat were sung, to the empty sepulchre, where the services were concluded. The Carmelites and a number of French dioceses, e.g. Paris, Lyons, Besançon, Chartres, Laval, have, with the permission of the Holy See, retained these solemn Easter Vespers since the re-introduction of the Roman Breviary. But they are celebrated differently in every diocese, very much modernized in some churches. At Lyons the Magnificat is sung three times. In Cologne and Trier the solemn Vespers of Easter were abolished in the nineteenth century (Nord-Amerikanisches Pastoralblatt, April, 1908, p. 50). Whilst the Latin Rite admits only commemorations in Lauds, Mass, and Vespers from Wednesday in Easter Week and excludes any commemoration on the first three days of the week, the Greek and Russian Churches transfer the occurring Offices (canons) of the saints from Matins to Complin during the entire octave, even on Easter Sunday. After the Anti-pascha (Low Sunday), the canons and other canticles of Easter are continued in the entire Office up to Ascension Day, and the canons of the saints take only the second place in Matins. Also the Greeks and Russians have a solemn procession at midnight, before Matins, during which they sing at the door of the church Psalm 67, repeating after each verse the Easter antiphon. When the procession leaves, the church is dark; when it returns, hundreds of candles and coloured lamps are lit to represent the splendour of Christ's Resurrection. After Lauds all those who are present give each other the Easter kiss, not excluding even the beggar. One says: "Christ is risen"; the other answers: "He is truly risen"; and these words are the Russians' greeting during Easter time. A similar custom had, through the influence of the Byzantine court, been adopted at Rome for a time. The greeting was: Surrexit Dominus vere; R. Et apparuit Simoni. (Maximilianus, Princ. Sax., Praelect. de liturg. Orient., I, 114; Martene, De antiq. Eccl. rit., c. xxv, 5.) The Armenian Church during the entire time from Easter to Pentecost celebrates the Resurrection alone to the exclusion of all feasts of the saints. On Easter Monday they keep All Souls' Day, the Saturday of the same week the Decollation of St. John, the third Sunday after Easter the founding of the first Christian Church on Sion and of the Church in general, the fifth Sunday the Apparition of the Holy Cross at Jerusalem, then on Thursday the Ascension of Christ, and the Sunday after the feast of the great Vision of St. Gregory. From Easter to Ascension the Armenians never fast or do they abstain from meat (C. Tondini de Quaranghi, Calendrier de la Nation Arménienne). In the Mozarabic Rite of Spain, after the Pater Noster on Easter Day and during the week the priest intones the particula "Regnum" and sings "Vicit Leo de Tribu Juda radix David Alleluja". The people answer: "Qui sedes super Cherubim radix David. Alleluja". This is sung three times (Missale Mozarab.). In some cities of Spain before sunrise two processions leave the principal church; one with the image of Mary covered by a black veil; another with the Blessed Sacrament. The processions move on in silence until they meet at a predetermined place; then the veil is removed from the image of Mary and the clergy with the people sing the "regina Coeli" (Guéranger, Kirchenjarh, VII, 166). For the sanctuary at Emmaus in the Holy Land the Holy See has approved a special feast on Easter Monday, "Solemnitas manifestationis D.N.I. Chr. Resurg., Titul. Eccles. dupl. I Cl.", with proper Mass and Office (Cal. Rom. Seraph. in Terrae S. Custodia, 1907). 

The prosesi dikombinasikan dengan khidmat Kedua Vesper dari Paskah Minggu sangat tua. Ada berbagai macam cara dalam solemnizing ini Vesper . Pelayanan dimulai dengan sembilan Kyrie Eleisons , Dinyanyikan seperti dalam Paskah Massa , Bahkan kadang-kadang dengan yang sesuai kiasan et lux origo boni. Setelah ketiga mazmur seluruh paduan suara masuk prosesi ke pembaptisan kapel , di mana keempat mazmur , Yang "Victimae paschali", dan Magnificat dinyanyikan: situ yang prosesi pindah ke yang besar salib di pintu masuk ke suaka (Paduan suara), dan dari sana, setelah kelima mazmur dan Magnificat dinyanyikan, ke kosong kubur , Di mana layanan yang menyimpulkan. Para Karmelit dan sejumlah Perancis keuskupan , misalnya Paris , Lyons , Besançon , Chartres , Laval , Memiliki, dengan izin dari Tahta Suci , saldo tersebut khidmat Paskah Vesper sejak diperkenalkannya kembali dari Brevir Romawi . Tapi mereka dirayakan secara berbeda di setiap Keuskupan , sangat modern di beberapa gereja . Pada Lyons yang Magnificat dinyanyikan tiga kali. Dalam Cologne dan Trier yang khidmat Vesper dari Paskah dihapuskan pada abad kesembilan belas (Nord-Amerikanisches Pastoralblatt , April, 1908, hal 50). Sementara Ritus Latin hanya mengakui Peringatan dalam memuji , Massa , Dan Vesper dari hari Rabu di Paskah Minggu dan tidak termasuk peringatan apapun pada tiga hari pertama dalam minggu itu, Yunani dan Rusia Gereja-gereja transfer terjadi Kantor (Kanon) dari orang-orang kudus dari ibadat penutup untuk Complin selama seluruh oktaf , Bahkan di Paskah Minggu . Setelah Paskah-Anti ( Low Minggu ), yang kanon dan lainnya kidung dari Paskah akan dilanjutkan di seluruh Kantor sampai dengan Hari Ascension , dan kanon dari orang-orang kudus hanya mengambil tempat kedua dalam ibadat penutup . Juga Yunani dan Rusia memiliki khidmat prosesi di tengah malam, sebelum ibadat penutup , di mana mereka bernyanyi di pintu gereja Mazmur 67 , mengulangi setelah setiap ayat Paskah pujian . Ketika prosesi daun, gereja gelap, saat kembali, ratusan lilin dan berwarna lampu yang menyala untuk mewakili kemegahan 's Kebangkitan Kristus . Setelah memuji semua orang yang hadir memberikan satu sama lain Easter ciuman , tidak termasuk bahkan pengemis. Satu mengatakan: "Kristus adalah bangkit "; Jawaban lainnya:" Dia benar-benar bangkit ", Dan kata-kata ini adalah Rusia ' ucapan selama Paskah waktu . Sebuah serupa adat telah, melalui pengaruh Bizantium pengadilan, telah diadopsi di Roma untuk sementara waktu. Salam adalah: Surrexit Dominus vere; R. Et apparuit Simoni. (Maximilianus, Princ . Saksofon. , Praelect . de liturg. Orient, I, 114;. Martene, De Antiq. Pengk. rit., c. xxv, 5.) Armenia Gereja selama seluruh waktu dari Paskah untuk Pantekosta merayakan Kebangkitan saja dengan mengesampingkan semua pesta dari orang-orang kudus . Pada Senin Paskah mereka tetap All Souls 'Day , yang Sabtu di minggu yang sama Pemenggalan kepala dari St John , Yang ketiga Minggu setelah Paskah berdirinya pertama Gereja Kristen di Sion dan dari Gereja pada umumnya, yang kelima Minggu yang Hantu dari Salib Suci di Yerusalem , maka pada Kamis dengan Kenaikan Kristus , dan Minggu setelah pesta yang besar Visi dari St Gregory . Dari Paskah untuk Kenaikan tersebut Armenia pernah cepat atau mereka menjauhkan diri dari daging (C. Tondini de Quaranghi, Calendrier de la Bangsa Arménienne ). Dalam Mozarabic Ritus dari Spanyol , setelah Pater Noster pada Hari Paskah dan selama seminggu imam intones yang particula "Regnum" dan bernyanyi "Vicit Leo Tribu de Juda akar David Alleluja "Jawaban orang:." Qui sedes super Cherubim akar David. Alleluja ". Hal ini dinyanyikan tiga kali (Missale Mozarab. ). Di beberapa kota-kota Spanyol sebelum matahari terbit dua prosesi meninggalkan pokok gereja , Satu dengan gambar Mary ditutupi oleh kerudung hitam, lain dengan Sakramen Mahakudus . The prosesi bergerak di dalam keheningan sampai mereka bertemu di suatu tempat yang telah ditentukan, kemudian jilbab dihapus dari citra Mary dan rohaniwan dengan orang-orang menyanyikan "Regina Coeli" ( Guéranger , Kirchenjarh, VII, 166). Untuk suaka di Emmaus di Tanah Suci dalam Tahta Suci telah menyetujui khusus pesta pada Senin Paskah, "Solemnitas manifestationis DNI Chr. Resurg, Titul.. Eccles . dupl. Aku Cl. ", Dengan tepat Massa dan Kantor (Cal. Rom . Malaikat . di Terrae S. Custodia, 1907).

Peculiar customs of Easter time

Risus Paschalis

This strange custom originated in Bavaria in the fifteenth century. The priest inserted in his sermon funny stories which would cause his hearers to laugh (Ostermärlein), e.g. a description of how the devil tries to keep the doors of hell locked against the descending Christ. Then the speaker would draw the moral from the story. This Easter laughter, giving rise to grave abuses of the word of God, was prohibited by Clement X (1670-1676) and in the eighteenth century by Maximilian III and the bishops of Bavaria (Wagner, De Risu Paschali, Königsberg, 1705; Linsemeier, Predigt in Deutschland, Munich, 1886). 

Ini aneh adat berasal dari Bavaria pada abad kelima belas. Para imam dimasukkan dalam bukunya khotbah cerita lucu yang akan menyebabkan pendengar untuk tertawa (Ostermärlein), misalnya deskripsi tentang bagaimana setan mencoba untuk menjaga pintu-pintu neraka dikunci terhadap menurun Kristus . Kemudian pembicara akan menarik moral dari cerita. Ini Easter tawa, sehingga menimbulkan pelanggaran makam firman Allah , itu dilarang oleh Clement X (1670-1676) dan pada abad kedelapan belas oleh Maximilian III dan uskup dari Bavaria (Wagner, De Risu Paschali , Königsberg, 1705; Linsemeier, Predigt di Deutschland, Munich, 1886).

Easter eggs

Because the use of eggs was forbidden during Lent, they were brought to the table on Easter Day, coloured red to symbolize the Easter joy. This custom is found not only in the Latin but also in the Oriental Churches. The symbolic meaning of a new creation of mankind by Jesus risen from the dead was probably an invention of later times. The custom may have its origin in paganism, for a great many pagan customs, celebrating the return of spring, gravitated to Easter. The egg is the emblem of the germinating life of early spring. Easter eggs, the children are told, come from Rome with the bells which on Thursday go to Rome and return Saturday morning. The sponsors in some countries give Easter eggs to their god-children. Coloured eggs are used by children at Easter in a sort of game which consists in testing the strength of the shells (Kraus, Real-Encyklopædie, s.v. Ei). Both coloured and uncoloured eggs are used in some parts of the United States for this game, known as "egg-picking". Another practice is the "egg-rolling" by children on Easter Monday on the lawn of the White House in Washington. 

Karena penggunaan telur dilarang selama puasa , mereka dibawa ke tabel di Hari Paskah, berwarna merah melambangkan yang Easter sukacita . Ini adat ditemukan tidak hanya dalam Latin tetapi juga di Gereja-gereja Oriental . The simbolis makna baru penciptaan dari umat manusia oleh Yesus bangkit dari antara orang mati itu mungkin penemuan kali nanti. The adat mungkin memiliki asal dalam paganisme , untuk banyak besar kafir pabean, merayakan kembalinya musim semi, condong untuk Paskah. Telur adalah lambang dari berkecambah kehidupan dari awal musim semi. telur Paskah, anak-anak diberitahu, datang dari Roma dengan lonceng yang pada Kamis pergi ke Roma dan kembali Sabtu pagi. Sponsor di beberapa negara memberikan Paskah telur untuk tuhan mereka-anak. Berwarna telur digunakan oleh anak-anak di Paskah di semacam permainan yang terdiri dalam pengujian kekuatan kerang (Kraus, Real-Encyklopædie, sv Ei). Baik berwarna dan uncoloured telur yang digunakan di beberapa bagian Amerika Serikat untuk permainan ini, yang dikenal sebagai "telur-memetik". Praktek lain adalah "telur-rolling" oleh anak-anak di Senin Paskah di halaman yang Putih Rumah di Washington .

The Easter rabbit

The Easter Rabbit lays the eggs, for which reason they are hidden in a nest or in the garden. The rabbit is a pagan symbol and has always been an emblem of fertility (Simrock, Mythologie, 551). 

The Kelinci Paskah meletakkan telur, yang alasan mereka tersembunyi di sarang atau di kebun. kelinci adalah kafir simbol dan selalu menjadi lambang kesuburan (Simrock, Mythologie , 551).

Handball

In France handball playing was one of the Easter amusements, found also in Germany (Simrock, op. cit., 575). The ball may represent the sun, which is believed to take three leaps in rising on Easter morning. Bishops, priests, and monks, after the strict discipline of Lent, used to play ball during Easter week (Beleth, Expl. Div. off., 120). This was called libertas Decembrica, because formerly in December, the masters used to play ball with their servants, maids, and shepherds. The ball game was connected with a dance, in which even bishops and abbots took part. At Auxerre, Besançon, etc. the dance was performed in church to the strains of the "Victimae paschali". In England, also, the game of ball was a favourite Easter sport in which the municipal corporation engaged with due parade and dignity. And at Bury St. Edmunds, within recent years, the game was kept up with great spirit by twelve old women. After the game and the dance a banquet was given, during which a homily on the feast was read. All these customs disappeared for obvious reasons (Kirchenlex., IV, 1414). 

Di Perancis bermain bola tangan merupakan salah satu hiburan Paskah, ditemukan juga di Jerman (Simrock, op.. cit, 575). Bola dapat mewakili matahari, yang percaya untuk mengambil tiga lompatan dalam kenaikan pada Paskah pagi. Uskup , imam , dan biarawan , setelah ketat disiplin dari Prapaskah , digunakan untuk bermain bola selama Paskah minggu (Beleth, Expl . Div. off, 120).. Ini disebut libertas Decembrica, karena sebelumnya pada bulan Desember, para empu yang digunakan untuk bermain bola dengan pelayan mereka, pelayan, dan gembala. Permainan bola dihubungkan dengan tari , Di mana bahkan para uskup dan kepala biara ambil bagian. Pada Auxerre , Besançon , dll yang tari dilakukan di gereja dengan strain dari "paschali Victimae". Di Inggris , juga, permainan bola favorit Paskah olahraga di mana kota korporasi terlibat dengan parade jatuh tempo dan martabat. Dan pada Bury St Edmunds , Dalam beberapa tahun terakhir, permainan yang tersimpan di atas dengan besar semangat oleh dua belas tua perempuan . Setelah permainan dan tari perjamuan diberikan, di mana sebuah homili pada pesta dibacakan. Semua kebiasaan ini menghilang untuk alasan yang jelas (Kirchenlex., IV, 1414).

Men and women

On Easter Monday the women had a right to strike their husbands, on Tuesday the men struck their wives, as in December the servants scolded their masters. Husbands and wives did this "ut ostendant sese mutuo debere corrigere, ne illo tempore alter ab altero thori debitum exigat" (Beleth, I, c. cxx; Durandus, I, c. vi, 86). In the northern parts of England the men parade the streets on Easter Sunday and claim the privilege of lifting every woman three times from the ground, receiving in payment a kiss or a silver sixpence. The same is done by the women to the men on the next day. In the Neumark (Germany) on Easter Day the men servants whip the maid servants with switches; on Monday the maids whip the men. They secure their release with Easter eggs. These customs are probably of pre-Christian origin (Reinsberg-Düringsfeld, Das festliche Jahr, 118). 

Pada Paskah Senin perempuan memiliki hak untuk mogok suami mereka, pada hari Selasa laki-laki memukul istri mereka, seperti pada bulan Desember para pelayan dimarahi tuannya. Suami dan istri melakukan ini Sese ostendant "ut mutuo corrigere debere, tempore illo ne ab mengubah debitum altero thori exigat "(Beleth, aku, c. cxx; Durandus , I, c. vi, 86). Di bagian utara Inggris yang laki-laki parade jalanan di Paskah Minggu dan klaim hak istimewa mengangkat setiap wanita tiga kali dari tanah, menerima dalam pembayaran ciuman atau sixpence perak. Hal yang sama dilakukan oleh perempuan ke laki-laki pada hari berikutnya. Dalam Neumark (Jerman) pada Hari Paskah laki-laki hamba cambuk pembantu pelayan dengan switch , Pada hari Senin para pelayan cambuk laki-laki . Mereka membebaskan mereka dengan Telur paskah. Kebiasaan ini mungkin berasal dari pra-Kristen (Reinsberg-Düringsfeld, festliche Das Jahr, 118).

The Easter fire

The Easter Fire is lit on the top of mountains (Easter mountain, Osterberg) and must be kindled from new fire, drawn from wood by friction (nodfyr); this is a custom of pagan origin in vogue all over Europe, signifying the victory of spring over winter. The bishops issued severe edicts against the sacrilegious Easter fires (Conc. Germanicum, a. 742, c.v.; Council of Lestines, a. 743, n. 15), but did not succeed in abolishing them everywhere. The Church adopted the observance into the Easter ceremonies, referring it to the fiery column in the desert and to the Resurrection of Christ; the new fire on Holy Saturday is drawn from flint, symbolizing the Resurrection of the Light of the World from the tomb closed by a stone (Missale Rom.). In some places a figure was thrown into the Easter fire, symbolizing winter, but to the Christians on the Rhine, in Tyrol and Bohemia, Judas the traitor (Reinsberg-Düringfeld, Das festliche Jahr, 112 sq.). 

The Paskah Api menyala di puncak gunung (Paskah gunung, Osterberg) dan harus menyalakan dari api baru, yang diambil dari kayu oleh gesekan (nodfyr), ini adalah adat dari pagan asal dalam mode seluruh Eropa , menandakan kemenangan musim semi selama musim dingin. Para uskup mengeluarkan parah fatwa terhadap asusila Paskah kebakaran (Conc. Germanicum, a. 742, cv; Dewan dari Lestines , A. 743, n. 15), tetapi tidak berhasil dalam menghapuskan mereka di mana-mana. The Gereja diadopsi ketaatan ke Paskah upacara , Mengacu ke berapi-api kolom di padang pasir dan kepada Kebangkitan Kristus , api baru pada Sabtu Suci diambil dari batu api, melambangkan dengan Kebangkitan dari Terang Dunia dari makam ditutup dengan batu (Missale Rom. ). Di beberapa tempat angka dilemparkan ke dalam Easter kebakaran, melambangkan musim dingin, tetapi kepada orang-orang Kristen di Rhine, di Tyrol dan Bohemia , Yudas yang pengkhianat (Reinsberg-Düringfeld, festliche Das Jahr, 112 persegi).

Processions and awakenings

At Puy in France, from time immemorial to the tenth century, it was customary, when at the first psalm of Matins a canon was absent from the choir, for some of the canons and vicars, taking with them the processional cross and the holy water, to go to the house of the absentee, sing the "Haec Dies", sprinkle him with water, if he was still in bed, and lead him to the church. In punishment he had to give a breakfast to his conductors. A similar custom is found in the fifteenth century at Nantes and Angers, where it was prohibited by the diocesan synods in 1431 and 1448. In some parts of Germany parents and children try to surprise each other in bed on Easter morning to apply the health-giving switches (Freyde, Ostern in deutscher Sage, Sitte und Dichtung, 1893). 

Pada Puy di Perancis , dari zaman dahulu hingga abad kesepuluh, itu adat, ketika pada pertama kali mazmur dari ibadat penutup sebuah canon tidak hadir dari paduan suara , Untuk beberapa kanon dan pastor , Membawa mereka prosesi lintas dan air suci , untuk pergi ke rumah absensi tersebut, menyanyikan "Haec Dies", taburi dia dengan air, jika ia masih di tempat tidur, dan membawanya ke gereja . Dalam hukuman ia harus memberi sarapan untuk konduktor nya. Sebuah serupa adat ditemukan pada abad kelima belas di Nantes dan Angers , Di mana ia dilarang oleh keuskupan sinode di 1431 dan 1448. Di beberapa bagian Jerman orang tua dan anak-anak mencoba untuk kejutan satu sama lain di tempat tidur pada Paskah pagi untuk menerapkan kesehatan yang memberikan switch (Freyde, Ostern di Deutscher Sage , Dichtung und Sitte, 1893).

Blessing of food

In both the Oriental and Latin Churches, it is customary to have those victuals which were prohibited during Lent blessed by the priests before eating them on Easter Day, especially meat, eggs, butter, and cheese (Ritualbucher, Paderborn, 1904; Maximilianus, Liturg. or., 117). Those who ate before the food was blessed, according to popular belief, were punished by God, sometimes instantaneously (Migne, Liturgie, s.v. Pâques). 

Dalam kedua Asia dan Latin Gereja-gereja , Adalah kebiasaan untuk memiliki orang victuals yang dilarang selama puasa diberkati oleh imam sebelum makan mereka pada Hari Paskah, terutama daging, telur, mentega, dan keju (Ritualbucher, Paderborn , 1904; Maximilianus, Liturg . atau, 117).. Mereka yang makan sebelum makanan itu diberkati , Menurut populer kepercayaan , yang dihukum oleh Allah , kadang-kadang seketika ( Migne , Liturgie, sv Paques ).

House blessings

On the eve of Easter the homes are blessed (Rit. Rom., tit. 8, c. iv) in memory of the passing of the angel in Egypt and the signing of the door-posts with the blood of the paschal lamb. The parish priest visits the houses of his parish; the papal apartments are also blessed on this day. The room, however, in which the pope is found by the visiting cardinal is blessed by the pontiff himself (Moroni, Dizionaria, s.v. Pasqua). 

Pada malam dari Paskah rumah adalah diberkati (Rit. Rom. , Tit. 8, c. iv) dalam memori berlalunya malaikat di Mesir dan penandatanganan-tiang pintu dengan darah domba Paskah . The paroki pastor mengunjungi rumah-nya paroki , sedangkan kepausan apartemen juga diberkati pada hari ini. Ruang, bagaimanapun, di mana paus ditemukan oleh mengunjungi kardinal adalah diberkati oleh paus sendiri (Moroni, Dizionaria, sv Pasqua ).

Sports and celebrations

The Greeks and Russians after their long, severe Lent make Easter a day of popular sports. At Constantinople the cemetery of Pera is the noisy rendezvous of the Greeks; there are music, dances, and all the pleasures of an Oriental popular resort; the same custom prevails in the cities of Russia. In Russia anyone can enter the belfries on Easter and ring the bells, a privilege of which many persons avail themselves.

The Yunani dan Rusia setelah panjang, berat Prapaskah membuat Paskah hari olahraga populer. Pada Konstantinopel yang kuburan dari Pera adalah pertemuan berisik dari Yunani , Ada musik, tarian , Dan semua kesenangan dari Asia resor populer; yang sama adat berlaku di kota-kota Rusia . Dalam Rusia siapapun bisa masuk ke belfries pada Paskah dan cincin yang lonceng , Sebuah hak istimewa yang banyak orang mengambil manfaat.
http://www.newadvent.org/cathen/05224d.htm




Tidak ada komentar:

Posting Komentar